Orbitimes.com, Jakarta – Pasukan Rusia dikatakan menyerang Laut Hitam Odesa selama empat malam berturut-turut. Serangan itu sekaligus menghantam lumbung biji-bijian serta melukai dua orang
Mengutip i24News, Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa Angkatan Laut Rusia kemudian melakukan latihan tembakan langsung di daerah tersebut.
“Rusia menyerang Odesa dengan rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam,” kata Gubernur Regional Oleg Kiper, menambahkan bahwa Moskow menargetkan lumbung biji-bijian lokal dan menghancurkan 100 ton kacang polong dan 20 ton jelai.”
Sebagaimana diketahui, Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian yang memungkinkan pengiriman pasokan makanan dari Ukraina ke seluruh dunia. Pada hari Senin juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan “perjanjian Laut Hitam secara de facto telah berakhir.”
Sejak menarik diri, Rusia mulai menargetkan pasokan biji-bijian dan infrastruktur penting di pesisir Laut Hitam Ukraina, khususnya Odesa dan Mykolaiv.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan serangan itu dirasakan di seluruh dunia. “Kami sudah melihat efek negatif pada harga gandum dan jagung global yang merugikan semua orang, terutama orang-orang yang rentan di belahan dunia selatan,” kata Guterres.
Untuk membuat masalah lebih rumit, Kremlin mengatakan akan mempertimbangkan setiap kapal kargo yang ditujukan ke Ukraina melalui target militer potensi Laut Hitam di sisi Kyv, mulai Kamis. Sebagai tanggapan, Ukraina memperingatkan bahwa mulai Jumat akan diambil tindakan timbal balik untuk kapal yang menuju ke pelabuhan Rusia.
Namun, Ukraina sebelumnya mengatakan akan siap untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan selatannya, menyerukan kepada PBB dan negara-negara tetangga untuk mengamankan jalur kargo yang aman melalui patroli bersama. Namun, sekutu Baratnya belum menguji air setelah deklarasi terbaru.
Sumber : CNBC INDONESIA