Orbitimes.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menyebut terpenuhinya syarat peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lebih penting ketimbang memikirkan soal besar kecilnya koalisi partai politik pengusung calon presiden dan wakil presiden.
Hal itu diungkapkan Ahmad saat disinggung soal strategi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung bacapres Anies Baswedan, menyikapi bertambah kekuatan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) seiring deklarasi langkah Golkar dan PAN mengusung Prabowo Subianto.
“Tidak ada istilah melawan koalisi kecil dan besar, yang terpenting itu kan syarat untuk maju terpenuhi. Bagi NasDem, tiga partai bergabung dalam Koalisi Perubahan ini sudah memenuhi syarat untuk maju dalam kontestasi. Sudah cukup mengantarkan Mas Anies jadi calon presiden dan insyaallah jadi presiden pada tahun 2024,” kata Ahmad di Masjid Gede Kotagede, Banguntapan, Bantul, DIY, Minggu (14/8).
Dia berharap poros pendukung capres-cawapres makin ketara mendekati waktu pendaftaran pasangan calon peserta Pilpres 2024 nanti.
“Selamat pada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang hari ini menambah proteinnya, ada dua partai bergabung. Kita berharap semakin ke sini koalisi semakin nampak posturnya. Sehingga nanti mendekati pendaftaran sudah semakin terbentuk, semakin jelas, berapa koalisi akan terbentuk, berapa pasangan yang akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024,” tuturnya.
Sementara itu capres usungan KPP, Anies Baswedan seolah tak khawatir dengan menggemuknya kemitraan di KKIR. Dia lantas mengungkit Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu yang dimenanginya bersama Sandiaga Uno meski cuma diusung dua parpol saja.
“Kami sampaikan selamat kepada partai Golkar, PAN, yang sudah memutuskan untuk bergabung di koalisi. Tapi kami tetap bismilah jalan terus,” kata Anies di Museum Wayang Kekayon, Banguntapan, Bantul, DIY, Minggu (13/8) malam.
Partai Golkar dan PAN baru saja menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto. Disampaikan dalam acara deklarasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarat Pusat, Minggu (13/8).
Prabowo sejauh ini telah resmi didukung lima partai politik yaitu Gerindra, PKB, PBB, Golkar dan PAN. Akan tetapi, belum ada cawapres yang disepakati bersama.
Sementara itu, Ganjar Pranowo didukung PDIP, PPP, Hanura, Perindo dan PSI. Belum ada pula cawapres yang disepakati bersama.
Sumber : CNN INDONESIA