Kebencian atas Muslim di India Merajalela, Lagu-lagu Provokasi

- Editorial Team

Senin, 25 April 2022 - 16:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pria Muslim India di depan teralis pisahkan area penghancuran toko di New Delhi
Sumber : AP Photo/Altaf Qadri

Pria Muslim India di depan teralis pisahkan area penghancuran toko di New Delhi Sumber : AP Photo/Altaf Qadri

Makassar, Orbitimes.com – Hiruk pikuk kemarahan terhadap umat Islam di India di mulai dengan lagu-lagu provokatif yang dimainkan oleh kalangan umat Hindu tertentu yang menyerukan permusuhan.

Tingginya sentimen negatif terhadap umat Muslim di India berakhir dengan lingkungan Muslim bak zona kerusuhan sebagai contoh trotoar dipenuhi dengan gelas kaca, kendaraan dibakar dan hangus serta ada masjid-masjid yang dibakar.

Pada 10 April 2022, sebuah festival Hindu yang menandai ulang tahun kelahiran Lord Ram berubah menjadi ajang kekerasan di Kota Khargone di negara bagian Madhya Pradesh.

Bentrokan terjadi setelah gerombolan umat Hindu mengacungkan pedang dan tongkat yang berbaris melewati lingkungan dan masjid umat Muslim.

Melansir dari VOA, Senin 25 April 2022, sebuah video menunjukkan ratusan dari umat Hindu yang menari dan bersorak diiringi dengan lagu-lagu yang dikumandangkan dari pengeras suara yang mencakup seruan kekerasan terhadap umat Muslim.

Tak lama kemudian, kelompok umat Hindu dan Muslim mulai saling melempar batu, menurut laporan kepolisian.

Toko dan rumah mereka dijarah dan dibakar, masjid dinodai dan dibakar, bahkan puluhan keluarga mengungsi.

“Hidup kami hancur hanya dalam satu hari,” kata Hidayatullah Mansuri, seorang pejabat masjid.

Ini merupakan serangkaian kekerasan terbaru terhadap Muslim di India, di mana nasionalis Hindu garis keras telah lama mendukung sikap anti-Muslim dan mengajarkan kekerasan terhadap umat Hindu lainnya.

Kekerasan terhadap umat Muslim semakin meningkat, termasuk lagu-lagu penghasut yang ditujukan kepada umat Islam telah menjadi cikal bakal serangan-serangan ini.

Umat Hindu yang melakukan kekerasan tersebut dikenal sebagai pop safron di mana hal itu mencakup warna yang terkait dengan agama Hindu dan disukai oleh nasionalis Hindu.

Lagu-lagu yang mereka serukan secara terbuka menyerukan pembunuhan Muslim dan mereka yang tidak mendukung Hindutva sebuah gerakan nasional Hindu yang ingin mengubah India menjadi negara Hindu.

“Lagu-lagu ini membuat panggilan terbuka untuk pembunuhan kami (umat Muslim), dan tidak ada yang membuat mereka berhenti,” kata Mansuri.

Mereka takut bahwa musik dijadikan kebencian adalah alat lain di tangan nasionalis Hindu untuk menargetkan mereka.

 

Oleh: Ezra Sihite, Natania Longdong
Sumber: Viva

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tokoh Adat Kajang Geruduk DPRD Bulukumba Minta RDP dengan PT Lonsum
CACAT INTEGRITAS. Istri kapolsek kajang masuk jadi caleg 2024
DPC Kesatuan Pelajar Bone Gotong Royong Dengan Warga Ajangale Sukseskan HUT RI ke 78
Penyebab Dentuman di Sumenep Masih Misterius, Bakal Diteliti BMKG
Anak Bunuh Ibu Kandung dan Aniaya Ayah di Depok Diserahi Keuangan Bisnis Keluarga
Anies Usai MA Tolak PK Moeldoko: Anggap Hadiah Ulang Tahun untuk AHY
Gejolak Emosi Lukas Enembe Protes Disebut Berjudi
Mobil Pajero Sport Dipakai Anak Ugal-ugalan di Jalan, Pimpinan DPRD Sulsel Anggap Itu Hal Biasa

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 09:55 WITA

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pinrang mengajak Masyarakat Sulsel agar menjaga kamtibmas pada pilkada 2024

Kamis, 12 September 2024 - 17:07 WITA

Kabid PTKP HmI Cabang Makassar “Copot Kapolda Sulsel”

Jumat, 30 Agustus 2024 - 18:47 WITA

Gepma Nusantara Menolak Pelaksanaan Jambore di Kab. Sinjai yang Diduga Hanya Kepentingan Politik

Kamis, 22 Agustus 2024 - 12:05 WITA

Mahasiswa Pascasarjana Farmasi Makassar Perkenalkan Lontara Pabbura di Konferensi Global Penelitian Herbal di China

Senin, 5 Agustus 2024 - 18:47 WITA

Anti Kritik : Rektor UIN Alauddin Makassar Lebih Memilih Meresmikan Rumah Makan Dari Pada Merespon Demosntasi Mahasiswa.

Senin, 22 Juli 2024 - 17:16 WITA

Aliansi Parlemen Jalanan resmi melaporkan PT. Munandar jagad raya.

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:12 WITA

Prodi S1 dan S2 Pendidikan Sosiologi UNIMERZ Gelar Kuliah Pakar ‘Revitalisasi Peran Pendidik dalam Konstruksi Merdeka Belajar

Jumat, 10 Mei 2024 - 19:31 WITA

DEMISIONER : MENDESAK POLSEK MANGGALA MENINDAK LANJUTI KASUS PENGEROYOKAN

Berita Terbaru

Mahasiswa

Kabid PTKP HmI Cabang Makassar “Copot Kapolda Sulsel”

Kamis, 12 Sep 2024 - 17:07 WITA