Orbitimes.com, Makassar – Baru ini, Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi perbincangan dikalangan suporter atas inisiatifnya mendorong agar akses jalan menuju Stadion Barombong segera dituntaskan.
Akses itu tak lain pelebaran jembatan yang berada di poros Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Upaya Danny Pomanto itu dibeberkan langsung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat kunjungan di Kota Makassar.
Menurut Basuki, Danny berulang kali menyampaikan kepada dirinya agar akses menuju stadion itu digenjot sesegara mungkin.
Atas aspirasi itu, Basuki memerintahkan Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BBPJN) agar bertindak cepat menampung aspirasi masyarakat melalui Pemkot Makassar.
Menteri Basuki mengapresiasi usulan Wali Kota Makassar Danny Pomanto ingin merevitalisasi Jembatan Barombong.
Menurut dia, jembatan ini menjadi biang kemacetan saat jam kerja pergi-pulang.
Basuki menyambut positif rencana tersebut, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, PUPR memang harus terus membangun, utamanya dalam hal konektivitas.
“Saya dengan Dirjen Binamarga, sekarang memang harus membangun terus utamanya untuk konektivitas,” ucap Menteri Basuki saat di Hotel Rinra Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga, Kamis (27/7/2023).
Untuk jalan Barombong sendiri, sudah dilakukan identifikasi dan memang butuh perbaikan untuk jembatannya.
“Pertama, Jalan Barombong sedang diidentifikasi yang aslinya eksisting itu tentang kerusakannya,” tuturnya.
“Kedua, sedang diidentifikasi untuk duplikasi jembatannya,” sambungnya.
Diketahui, Detail Engineering Design (DED) atau desain perencaan jembatan Barombong tersebut telah masuk di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Makassar pada Juli 2022 lalu.
Belakangan, perencanaan proyek dengan pagu Rp500 juta ini mengalami gagal tender.
Dilansir dari LPSE Makassar, tercatat ada 22 perusahaan yang mendaftar untuk tender perencanaan jembatan Barombong.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Zuhaelsy Zubir mengatakan, penjelasan terkait gagalnya tender DED ini merupakan ranah Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa.
Kendati demikian, Dinas PU tetap mempersiapkan dokumen untuk pengajuan ulang tender DED jembatan Barombong.
“Lelang (DED jembatan Barombong) di ULP gagal. Biasanya kalau bukan gagal tender, prosesnya yang lama,” ucap Zuhaelsy Zubir.
Dokumen perencanaan akan disetor kembali ke ULP.
Kata Helsy-sapannya, pembangunan fisik jembatan Barombong akan didanai oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana ini.
Dinas PU menunggu hasil lelang DED untuk berkoordinasi kembali dengan Kemenhub.
“Sudah (koordinasi), cuman tunggu update perencaan (desain) karena kan gagal lagi, semoga cepat insyallah, di awal-awal ini, Januari atau Februari,” katanya.
Rencana awal, sesuai keinginan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, jembatan Barombong akan dibuat seperti jembatan kembar di Kabupaten Gowa.
Akan tetapi, bisa jadi ada konsep lain nantinya, tergantung dari hasil perencanaan desain.
Apalagi jika dikonsep layaknya jembatan kembar akan butuh pembebasan lahan di area tersebut.
Sebelumnya, Helsy-sapaannya menyampaikan, Pemkot Makassar butuh anggaran yang cukup besar untuk pembangunan jembatan Barombong, sekitar Rp350 miliar.
Tujuan pembagunan jembatan tersebut untuk mengurai kemacetan di perbatasan Makassar-Takalar.
Apalagi, pada saat jam krusial ketika para pekerja pulang berkantor.
Ditambah lagi, kawasan di seputar Barombong semakin berkembang dengan banyaknya perumahan baru yang dibuka.
Terkait dengan Stadion Barombong, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel belum bersikap.
Kadispora Sulsel Suherman memilih bungkam.
Ia mengaku belum membahas teknis Stadion Barombong dengan Gubernur Sulsel.
“Belum, saya belum baca beritanya,” kata Suherman dikonfirmasi via telepon.
Suherman enggan berkomentar banyak soal stadion yang berada di perbatasan Makassar – Gowa itu.
Belum lama ini, Pemprov memberikan alasan pemerintah tidak melanjutkan operasional Stadion Barombong .
Alasannya karena akses menuju stadion terbesar di Sulsel itu tidak memadai.
Pemprov Sulsel melaui DInas Pemuda dan Olahraga Sulsel mensinyali akses jembatan yang tidak memadai ini bisa menimbulkan kegaduhan saat berlangsungnya ternamen atau pertandingan sepakbola di stadion.
Sebelumnya juga, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mendorong Pemprov Sulsel untuk melanjutkan pembangunan stadion terbesar yang ada di wilayah selatan Kota Makassar, Stadion Barombong.
Diketaui Stadion Barombong terletak di Jl Poros Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Stadion terbsesar ini direncakan segera dibangun kembali.
Menpora Dito mendorong agar Pempov Sulsel segera menyelesaikan pembangunan stadion terbesar di Sulsel dengan kapasitas 40.000 orang tersebut.
Menurutnya stadion terbesar yang konstruksinya dimulai tahun 2011 itu sangat disayangkan jika didiamkan begitu saja.
Dito mengharapkan Pemprov Sulsel melanjutkan pembangunan stadion terbesar di Sulsel tersebut, dan memanimalisir agar stadion yang lokasinya tak jauh dari Pantai Losari itu tidak mangkrak alias tak kunjung selesai hingga saat ini.
Apalagi kata Menteri termuda di era Jokowi ini, PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara dalam ajang BRI Liga 1 2022/2023, stadion terbesar tersebut tentu semakin dibutuhkan.
Menpora Dito mendukung pembangunan stadion terbesar di Sulsel untuk mengapresiasi perjuangan tim PSM Makassar yang berhasil jadi juara Liga 1.
Mengingat, PSM yang tidak memiliki stadion di kota sendiri yakni Makassar sehingga mendorong pembangun Stadion Barombong.
Sumber : Tribun Timur