Makassar, Orbitimes.com – Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta ilmuwan asal Indonesia di luar negeri agar pulang dan mengabdi untuk bangsa terus mendapat dukungan. Salah satunya dukungan dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
“Tentu kita perlu dukung langkah Presiden untuk meminta para ilmuwan untuk kembali pulang ke Indonesia dan berbuat memajukan bangsa. Namun, mereka juga diapresiasi dengan baik,” kata LaNyalla di sela kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Kamis (3/2/2022).
Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, tak sedikit anak-anak bangsa yang tidak mau pulang lagi ke Tanah Air karena sudah nyaman di negeri orang.
“Sebab, ketika mereka pulang ke tanah kelahiran tidak mendapatkan tempat yang diharapkan serta kemampuan dan kapasitasnya tidak dioptimalkan untuk kemajuan bangsa,” ucap LaNyalla.
Pada kasus lainnya, kurangnya apresiasi kepada anak bangsa yang memiliki kapasitas setingkat internasional tidak diberikan tempat yang layak dan penghargaan gaji yang pantas.
“Akhirnya mereka memilih bekerja di negara asing yang memberi gaji besar,” tutur LaNyalla. LaNyalla mendorong, agar pemerintah melacak dan menelusuri warga Indonesia yang memiliki kapasitas baik dan berkarir di negara asing seperti Ainun Najib untuk pulang membangun bangsa dengan keilmuan yang dimiliki.
“Tetapi, tentunya pemerintah harus memberikan penghargaan yang tinggi kepada para scientist agar kepulangan mereka tidak sia-sia,” jelas LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, Presiden meminta sosok Ainun Najib agar pulang ke Indonesia. Ainun Najib merupakan ilmuwan Indonesia yang bekerja sebagai praktisi teknologi di bidang data sains.
Kini ia bekerja di sebuah perusahaan di Singapura. Ainun Najib lahir pada 20 Oktober 1985 di Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur. Dia merupakan sosok di balik lahirnya gerakan kawal Covid-19 dan juga pernah merilis situs kawalcovid19.id.
Ainun bersama dua rekannya juga membuat situs kawalpemilu.org pada tahun 2014. Semasa pendidikan SMA, Ainun masuk menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003, dan meraih honorable mention.
Lulus dari SMA dia melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, dengan jurusan computer engineering.
Di Singapura, Ainun Najib bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006), dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).
Setelah lulus, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.
Sumber: Sindonews