8 Anak di Sulsel Terindikasi Gagal Ginjal Akut, 5 Meninggal-2 Sembuh

- Editorial Team

Senin, 24 Oktober 2022 - 14:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ilustrasi kasus gagal ginjal akut. (Detik)

Foto: Ilustrasi kasus gagal ginjal akut. (Detik)

Makassar, Orbitimes.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan ada 8 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Sulsel. Dari 8 warga yang terindikasi penyakit itu, 5 di antaranya meninggal dunia, dan 2 orang dinyatakan sembuh.

“Ada 6 kasus sebelum Agustus dan 2 kasus pada bulan Oktober,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Rosmini Pandin kepada wartawan, Senin (24/10/2022).

Rosmini merincikan, dari 8 kasus yang dilaporkan ada 5 orang di antaranya meninggal, termasuk satu orang yang sempat dinyatakan positif gagal ginjal akut. Pasien yang meninggal itu berasal dari Kabupaten Luwu Timur.

“Dari 8 kasus tersebut, status saat ini 2 sembuh kemudian yang masih dirawat 1, dan meninggal 5,” jelasnya.

Sementara satu pasien terindikasi gagal ginjal akut masih dalam perawatan. Pasien tersebut tengah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit (RS) Fatimah Parepare.

“Satu (pasien) di Parepare sedang dirawat di RS Fatima,” tambahnya.

Rosmini mengatakan, kasus gagal ginjal akut di Sulsel menyerang anak usia 8 bulan hingga 12 tahun. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 6 kasus yang terjadi sebelum bulan Agustus, semuanya terkonfirmasi positif COVID-19.

“Jadi yang Juli itu, diteliti semua yang 6 ini terkonfirmasi COVID. Nanti setelah penelitian epidemiologi ini baru diproses check semua, pusat minta laporan dan itulah yang ditemukan (indikasi gagal ginjal akut),” urai Rosmini.

Rosmini juga mengimbau warga memeriksakan anaknya jika ada sejumlah gejala gagal ginjal akut yang muncul. Gejala tersebut seperti demam, termasuk jika frekuensi buang air kecil anak di bawah normal.

“Poinnya di sini adalah kita harus berhati-hati. Jadi jika anak demam, diharapkan diperhatikan kencingnya. Apakah jumlahnya berkurang, jadi dia itu harusnya kan 3 sampai 8 kali buang air kecil satu hari,” beber Rosmini.

Pihaknya mengakui penyebab penyakit gagal ginjal ini belum pasti. Namun pemerintah sudah melarang peredaran dan penggunaan obat sirup pada anak yang diduga sebagai pemicu.

“Karena hingga saat ini masih belum jelas apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya. Obat-obatan atau hal lain, ini masih menjadi penelitian,” paparnya.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulsel Ardadi menambahkan, dari 8 kasus dilaporkan, satu di antaranya terkonfirmasi positif berdasarkan informasi dari RS Wahidin Sudirohusodo Makassar. Pasien tersebut berasal dari Luwu Timur dan dinyatakan meninggal dunia.

“Semua masih dalam penyelidikan epidemiologi, untuk yang satu dari Lutim itu terkonfirmasi (positif gagal ginjal akut) berdasarkan informasi dari dari penanggung jawab ginjal anak RS Wahidin Sudirohusodo,” ucap Ardadi.

Berikut data sebaran kasus pasien terindikasi gagal ginjal akut di Sulawesi Selatan:

Juli 2022

  • Sidrap 1
  • Makassar 1
  • Takalar 1
  • Gowa 1
  • Palopo 1
  • Maros 1

Seluruh kasus adalah kasus lama (sebelum Agustus 2022). Seluruh kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Oktober 2022

  • Parepare 1
  • Luwu Timur 1 (terkonfirmasi positif gagal ginjal akut)

 

Sumber: Detik Sulsel

Facebook Comments Box

Berita Terkait

HMI Cabang Makassar ; Polda Sulsel dan Kejati Sulsel tidak mampu menuntaskan kasus pembangunan kereta Api Sulsel
Tokoh Adat Kajang Geruduk DPRD Bulukumba Minta RDP dengan PT Lonsum
CACAT INTEGRITAS. Istri kapolsek kajang masuk jadi caleg 2024
DPC Kesatuan Pelajar Bone Gotong Royong Dengan Warga Ajangale Sukseskan HUT RI ke 78
Penyebab Dentuman di Sumenep Masih Misterius, Bakal Diteliti BMKG
Anak Bunuh Ibu Kandung dan Aniaya Ayah di Depok Diserahi Keuangan Bisnis Keluarga
Anies Usai MA Tolak PK Moeldoko: Anggap Hadiah Ulang Tahun untuk AHY
Gejolak Emosi Lukas Enembe Protes Disebut Berjudi

Berita Terkait

Senin, 2 September 2024 - 18:12 WITA

FK Undip, Dukung Dekan yang Diberhentikan Kemenkes Terkait dr. Aulia Saat Gelaran Apel

Jumat, 30 Agustus 2024 - 18:47 WITA

Gepma Nusantara Menolak Pelaksanaan Jambore di Kab. Sinjai yang Diduga Hanya Kepentingan Politik

Selasa, 27 Februari 2024 - 13:01 WITA

Penegak hukum tidak bernyali dihadapan PT.Wisan petro energi

Minggu, 19 November 2023 - 21:57 WITA

Kader Partai PDI-P Menginisiasi perburuan Babi Hutan Di Desa Sangkakala Kec.Kajang Kab. Bulukumba

Kamis, 21 September 2023 - 12:29 WITA

Oknum polisi terlibat dalam pengedaran narkoba Aliansi masyarakat bersatu angkat bicara

Senin, 14 Agustus 2023 - 13:50 WITA

Friksi Yenny Wahid-Cak Imin Berlanjut, Anies Kembali Didesak Deklarasi Bakal Cawapres, PAN-Golkar Merapat ke Prabowo

Senin, 14 Agustus 2023 - 13:29 WITA

NasDem dan Anies Klaim Tak Terganggu Koalisi Besar Prabowo

Minggu, 13 Agustus 2023 - 18:37 WITA

Prabowo Tak Mau Kecewakan Koalisi Gerindra-PAN-PKB-Golkar

Berita Terbaru

Mahasiswa

Kabid PTKP HmI Cabang Makassar “Copot Kapolda Sulsel”

Kamis, 12 Sep 2024 - 17:07 WITA