Alasan Brigjen Asep Guntur Rahayu Mundur sebagai Direktur Penyidikan KPK, Seangkatan Novel Baswedan

- Editorial Team

Minggu, 30 Juli 2023 - 18:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Orbitimes.com, JakartaBrigjen Asep Guntur Rahayu mengundurkan diri sebagai Direktur Penyidikan KPK sekaligus Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK. Pengunduran diri ini merupakan buntut dari polemik operasi tangkap tangan atau OTT Basarnas yang menyeret TNI aktif, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi dan Koorsmin Basarnas Letkol Afri Budi Cahyanto.

Guntur mengabarkan akan mengundurkan diri dari KPK melalui pesan whatsapp. “Sehubungan dengan polemik terkait OTT di Basarnas dan hasil pertemuan dengan jajaran POM TNI beserta PJU Mabes TNI. Dimana kesimpulannya dalam pelaksanaan OTT dan penetapan tersangka penyidik melakukan kekhilafan, sebagai pertanggungjawaban saya selaku Direktur Penyidikan dan Plt Deputi Penindakan dengan ini saya mengajukan pengunduran diri,” bunyi pesan tersebut pada Jumat, 28 Juli 2023.

Sebelumnya, KPK menetapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi dan Koorsmin Basarnas Letkol Afri Budi Cahyanto sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan barang di Basarnas. Marsekal Madya Henri Alfiandi bersama anak buahnya disebut menerima suap sebesar Rp 88,3 miliar.

Profil Asep Guntur Rahayu 

Brigjen Asep Guntur Rahayu merupakan perwira polisi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996. Ia lahir di Majalengka pada 25 Januari 1974. Seperti dikutip dari Antara, Brigjen Asep ditunjuk menjadi Direktur Penyidik KPK pada Juni 2022 menggantikan Brigjen Setyo Budiyanto.

Pada 2023, Brigjen Asep ditugaskan kembali menempati jabatan Pelaksanaan Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi menduduki posisi Irjen Pol. Karyoto. Kala itu, Irjen Pol. Karyoto ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol. Fadil Imran yang diangkat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Selama menjabat sebagai Dirdik KPK, Brigjen Asep Guntur pernah mengusut beberapa kasus besar diantaranya korupsi di Kementerian ESDM, dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, aliran dana Rp 11,2 miliar dalam kasus suap penanganan perkara di Mahkamah Agung (MA), hingga terakhir OTT terhadap Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Sebelumnya, Brigjen Asep sudah pernah ditugaskan di KPK pada 2007. Tepatnya satu angkatan bersama Novel Baswedan, ia mengawali kariernya sebagai penyidik. Dalam rentang waktu itu, Brigjen Asep pernah ikut terlibat mengusut kasus besar yang menjerat Miranda Goeltom, M Nazaruddin, dan Angelina Sondakh.

Namun, pada 2012 Brigjen Asep ditarik kembali ke Kepolisian RI. Ia kemudian ditugaskan sebagai Dittipikor Mabes Polri pada 2013, Kapolres Cianjur pada 2015, dan Wakapolres Jakarta Pusat pada 2017. Brigjen Asep juga menempati Kepala Bagian Penilaian Kompetensi (Kabag Penkompeten) Biro Pembinaan Karier (Robinkar) Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri.

Tak hanya itu, Brigjen Asep sempat ditugaskan di Polda Jawa Barat pada 2005. Serta menjabat sebagai Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri pada 2006.

Suami dari AKBP Sumarni, mantan Kapolres Sukabumi Kota ini tercatat memiliki harta di LHKPN mencapai nilai Rp2.043.091.658. Dilansir dari idxchannel.com, kekayaannya terdiri dari tiga aset tanah serta bangunan di Bandung dan Cianjur senilai Rp2.050.000.000. Kemudian tiga alat transportasi berupa mobil Toyota Avanza Minibus senilai Rp60 juta, motor Honda Beat Rp4 juta, dan mobil Toyota Fortuner SUV seharga Rp300 juta.

Selain itu, Brigjen Asep tercatat mempunyai harta bergerak lainnya senilai Rp16,3 juta, kas dan setara kas senilai Rp50 juta, beserta hutang sebesar Rp437 juta.

Terlepas dari itu, Brigjen Asep Guntur sempat menjadi sorotan publik saat menjabat Kapolres Cianjur. Ia terkenal sebagai polisi yang kerap melakukan aksi sosial di masyarakat, seperti membangunkan rumah untuk warga miskin.

 

Sumber : Tempo.co

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Petjah! Putri Ariani Guncang Istana Merdeka dengan Rungkad, Semua Bergoyang
30 Pesawat Bakal Atraksi di Peringatan HUT Ke-78 RI di Langit Istana
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Pengamat: Pemprov DKI Harus Tetapkan Status Bahaya
Upacara HUT Ke-78 RI Juga Bakal Digelar di IKN, Dipimpin Kepala Otorita
Cak Imin: Jadi Anggota DPR dari Jakarta Butuh Biaya hingga Rp 40 Miliar
Tiba di Kawasan Adat Kajang, Tito Karnavian Diberi Gelar Adat oleh Ammatoa
Prabowo dan Gibran Semobil Saat Hadiri Hari Veteran Nasional di Solo
Kejagung Nyatakan Tak Punya Wewenang Ajukan PK Vonis Kasasi Ferdy Sambo

Berita Terkait

Rabu, 20 September 2023 - 00:00 WITA

BullGuard Review

Rabu, 6 September 2023 - 16:35 WITA

The top computer game programmers for internet gaming establishments in AU

Minggu, 13 Agustus 2023 - 18:32 WITA

Penyebab Dentuman di Sumenep Masih Misterius, Bakal Diteliti BMKG

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 13:57 WITA

Anak Bunuh Ibu Kandung dan Aniaya Ayah di Depok Diserahi Keuangan Bisnis Keluarga

Jumat, 11 Agustus 2023 - 10:40 WITA

Anies Usai MA Tolak PK Moeldoko: Anggap Hadiah Ulang Tahun untuk AHY

Selasa, 8 Agustus 2023 - 10:33 WITA

Gejolak Emosi Lukas Enembe Protes Disebut Berjudi

Selasa, 8 Agustus 2023 - 09:41 WITA

Mobil Pajero Sport Dipakai Anak Ugal-ugalan di Jalan, Pimpinan DPRD Sulsel Anggap Itu Hal Biasa

Minggu, 6 Agustus 2023 - 20:43 WITA

Viral Pengunjung Gori Artisan Coffee Joget-Joget Serikat Mahasiswa Pejuang Rakyat Angkat Bicara

Berita Terbaru

News

BullGuard Review

Rabu, 20 Sep 2023 - 00:00 WITA