Pemuda Dalam Tindakan Bukan Perkataan

- Editorial Team

Minggu, 30 Oktober 2022 - 01:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Mahasiswa FSH UINAM, Muh Arya Dwi Madaprama / Foto Istimewa

Ketua Dewan Mahasiswa FSH UINAM, Muh Arya Dwi Madaprama / Foto Istimewa

Makassar, Orbitimes.com – Tutur kata, doa, tangis dan perlawanan para leluhur kepada kaum Imprealisme, telah mengantarkan kita pada klimaks perjuangannya melawan para penjajah, sehingga indonesia telah menikmati kemerdekaan diusia yang ke 77 ditahun ini

Spirit perjuangan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peranan para pemuda bersama kreativitas dan antusiasnya dalam menjemput moment yang dinantikan, mulai dari pembentukan organisasi Budi Utomo ditahun 1908 dengan tujuan mencapai kemajuan serta meningkatkan derajat bangsa Indonesia, lalu beragam organisasi mahasiswa dan pemuda telah lahir dan berkembang pesat dengan visi maupun misi yang sama, dalam rangka yang menuju suatu kemerdekaan.

Atas komitmen kolektif dari pelajar dan pemuda yang sama-sama berinisiatif untuk melepaskan Indonesia dari tangan penjajah, maka pada 28 Oktober 1928 dari Kongres ke II Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia melahirkan Sumpah Pemuda, Bertumpah darah, Berbangsa dan Berbahasa yang satu semuanya tertuju pada keikhlasan dan kecintaan kepada NKRI.

Kontribusi para pemuda tidak pernah terputus dari Indonesia, fase pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan, peralihan orde lama kepada orde baru bahkan sampai era reformasi selalu melibatkan pemuda dalam pemecahan masalahnya, hal tersebut menjadi Simbolis bahwa tidak ada parameter yang dapat mengkalkulasi bentuk kecintaan pemuda kepada Indonesia.

Kendati Dewasa ini harus kita akui terdapat virus yang menyebabkan degradasi pada tubuh mahasiswa dan pemuda, pesatnya kereta teknologi yang tak terhentikan memberikan dua pilihan kepada kaum milenial, menjadi kekuatan atau kelemahan sebab teknologi ibarat pisau yang mempunyai dua ujung mata yang berbeda, tugas pokok dan fungsinya tergantung pada pemiliknya.

Makin hari kecintaan pemuda akan negara dan bangsa mulai memudar bahkan menghilang, kegelisahan akan kondisi yang meresahkan hanya sampai pada perkataan bukan tindakan, terlebih jika kondisi itu sampai pada media sosial saja tanpa tindak lanjut yang nyata, seolah hal itu telah mereka anggap sebagai kontribusi untuk negeri.

Harus pula kita terima, bahwa kecintaan pemuda kepada negara juga mulai mengecil, tatkala klub sepak bola yang mereka kagumi kalah lalu merontah bahkan sampai menghilangkan nyawa, saat pemerintah menaikkan harga BBM menerima saja, tak terbayang massif nya aksi massa pada momentum pengecaman terhadap penistaan agama, maupun aksi damai tragedi Kanjuruhan di berbagai wilayah teralihkan pada protes terhadap situasi yang tidak menguntungkan masyarakat.

Perkembangan teknologi yang seharusnya digunakan sebagai sarana pendukung dalam meningkat kualitas belajar teralihkan pada ajang penghibur belaka, yang menyebabkan kita tidak tahu kondisi apa yang melanda negara dan bangsa, semua nya tertuju pada provit pribadi saja, sekalipun marah hanya terbatas pada perkataan bukan pelaksanaan, seolah itu menjadi kebiasaan yang dibenarkan.

Dalam perayaan hari Sumpah Pemuda yang 94 Tahun ini, bisa menjadi refleksi dan introspeksi kita semua, bahwa kepedulian terhadap kemerdekaan bukan sekedar pada pemikiran dan perkataan belaka, melainkan tervalidasi pada aksi yang nyata (Tindakan) untuk negara dan bangsa

Selamat Hari Sumpah Pemuda
Muh Arya Dwi Madaprama
(Ketua Dewan Mahasiswa FSH UINAM)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kisah Murdaya Poo, Dulu Penjual Koran hingga Gabung Jajaran Orang Terkaya RI
Upaya Pengendalian Inflasi, Lurah Batua Melakukan Pembibitan Dan Pembagian Bibit Kepada Warga
Luhut Bantah Indonesia Dikuasai China: Rocky Gerung Angkat Suara Singgung Pemberontakan G30S PKI
Fungsi dan Peran Mahasiswa dalam Kehidupan Bermasyarakat
FK Unair: Terburu-buru Minum Antibiotik Saat Sakit, Ini Dampaknya
Kuliah Gratis Dengan Beasiswa S1-S3 Pendaftaran Oktober-November, TA 2023
Apa Bedanya Filsafat Islam dan Filsafat Muslim?
Benarkah Filsafat Sesat dan Menyesatkan?

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 09:55 WITA

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pinrang mengajak Masyarakat Sulsel agar menjaga kamtibmas pada pilkada 2024

Kamis, 12 September 2024 - 17:07 WITA

Kabid PTKP HmI Cabang Makassar “Copot Kapolda Sulsel”

Jumat, 30 Agustus 2024 - 18:47 WITA

Gepma Nusantara Menolak Pelaksanaan Jambore di Kab. Sinjai yang Diduga Hanya Kepentingan Politik

Kamis, 22 Agustus 2024 - 12:05 WITA

Mahasiswa Pascasarjana Farmasi Makassar Perkenalkan Lontara Pabbura di Konferensi Global Penelitian Herbal di China

Senin, 5 Agustus 2024 - 18:47 WITA

Anti Kritik : Rektor UIN Alauddin Makassar Lebih Memilih Meresmikan Rumah Makan Dari Pada Merespon Demosntasi Mahasiswa.

Senin, 22 Juli 2024 - 17:16 WITA

Aliansi Parlemen Jalanan resmi melaporkan PT. Munandar jagad raya.

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:12 WITA

Prodi S1 dan S2 Pendidikan Sosiologi UNIMERZ Gelar Kuliah Pakar ‘Revitalisasi Peran Pendidik dalam Konstruksi Merdeka Belajar

Jumat, 10 Mei 2024 - 19:31 WITA

DEMISIONER : MENDESAK POLSEK MANGGALA MENINDAK LANJUTI KASUS PENGEROYOKAN

Berita Terbaru

Mahasiswa

Kabid PTKP HmI Cabang Makassar “Copot Kapolda Sulsel”

Kamis, 12 Sep 2024 - 17:07 WITA