Chapter-1 – Aku akan sedikit menceritakan tentang kau di Chapter ini, hanya sedikit tak akan panjang lebar karena aku tak ingin kalian pun akan jatuh hati padanya. Tentang bagaimana aku bisa mengagumi sosok dirimu dengan hal sesederhana itu.
Kau, sosok laki-laki yang memiliki dua pasang bola mata yang meneduhkan, senyumanmu seperti lukisan terindah tuhan, tutur katamu yang membuat siapa saja akan luluh jika mendengarnya dan rambut panjangmu itu melengkapi ke indahan yang ada pada dirimu. Seakan kau sosok paling indah yang tuhan ciptakan. Mungkin ketika tuhan menciptkan kau ia sedang berbahagia hingga ia lupa membagi ke indahan itu pada makhluk lainnya.
Aku pernah menanyakan perihal mengapa kau memanjangkan rambutmu. Katamu kau ingin mengubah perspektif orang-orang yang menilai sebelah mata pada laki-laki berambut panjang. ‘gondrong tak selamanya criminal dan urak-urakan. Gondrong itu seni dan merdeka’ begitu katamu.
Malam itu, kalau boleh aku mengibaratkan, aku seperti sedang menikmati seduhan kopi. Membuatku candu untuk meneguk setiap seduhannya. Kira-kira seperti itulah perasaanku saat menikmati obrolan denganmu. Aku sangat menikmatinya, meski sejujurnya hal yang kita obrolkan terkesan biasa saja. Namun aku menyukainya.
-Puan Lara-