Orbitimes.com – Sebagai salah satu upaya untuk menghadapi isu global dan tantangan nasional di sektor pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) sejak 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023.
Untuk diketahui, ST2023 adalah kegiatan pendataan seluruh pelaku usaha pertanian di Indonesia, baik perorangan, kelompok, serta perusahaan pertanian yang mencakup tujuh subsektor, yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian.
Pelaksanaan ST2023 bertujuan untuk menghasilkan basis data yang dapat menentukan kebijakan pemerintah di sektor pertanian serta mendorong transformasi sistem pertanian dan pangan nasional, yang juga bermanfaat untuk kesejahteraan para pelaku usaha pertanian.
Hal ini sejalan dengan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/5/2023). Melansir laman resmi presidenri.go.id, Presiden Jokowi menegaskan bahwa data yang akurat sangat diperlukan untuk memutuskan sebuah kebijakan yang tepat, salah satunya dalam sektor pertanian.
Ia pun menambahkan, ST2023 ini penting untuk dilaksanakan karena melibatkan hajat hidup orang banyak, termasuk pelaku usaha pertanian, sehingga dibutuhkan akurasi kebijakan dan akurasi data.
“ST2023 ini penting adanya bagi para pelaku usaha pertanian. Sebab, seperti diketahui bersama, sektor pertanian memiliki peran yang strategis untuk ketahanan pangan nasional dan menyumbang PDB lumayan besar di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.
Sektor pertanian, lanjut Presiden Jokowi, merupakan salah satu sektor yang krusial. Sebab, pertanian memiliki peran yang sangat penting karena mampu menyediakan lapangan kerja.
“345 juta orang di dunia sekarang ini terancam kekurangan pangan dan kelaparan karena perubahan iklim dan konflik Rusia-Ukraina. Oleh sebab itu, sektor ini memegang peran yang sangat penting, strategis, dan mampu menyediakan lapangan kerja kepada 40 juta orang hidup di sektor ini. Ini sudah banyak sekali, karena mampu membawa sekitar 29 persen dari total angkatan kerja,” tambah Presiden Jokowi.
Maka itu, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak di sektor pertanian untuk menyukseskan ST2023 agar kegiatan ini menghasilkan data yang akurat dan berkualitas.
“Saya mendukung pelaksanaan ST2023 ini dan saya meminta kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk menyukseskan sensus ini dan mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,” tutup Presiden Jokowi.
Kementerian/Lembaga terkait dorong kesuksesan ST2023
Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan ST2023, BPS turut menggandeng sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, antara lain Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP), Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Berbagai K/L di atas berperan penting dalam mendukung sosialisasi kegiatan ST2023 dan mendorong para pelaku usaha pertanian yang menjadi target responden serta petani binaan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam ST2023.
Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum BPS Margaretha Ari Anggorowati bersama dengan Direktur Statistik Industri BPS Aryanto telah melakukan sosialisasi mengenai ST2023 ke Kementan dan KLHK pada tanggal 27 Februari 2023.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) sendiri mengatakan bahwa data yang dihasilkan ST2023 akan sangat penting dan bermanfaat sebagai barometer pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang pertanian.
“Saya berharap data hasil ST2023 ini nantinya akan menjadi tolak ukur bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang pertanian. Selain itu, potret pertanian Indonesia tentunya dapat tergambar dari ST2023, sehingga pemerintah dan K/L lain akan mengambil sendiri kebijakan pertanian secara tepat guna di masa yang akan datang,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.
“Sekali lagi saya mengharapkan partisipasi seluruh dinas pertanian akan menjadi lembaga-lembaga strategis untuk dapat menggerakan. Selain itu, penyuluh pertanian untuk dapat menyebarkan informasi tentang sukses pertanian di 2023 ini melalui hadirnya sensus yang akurat dan pertanian yang kokoh untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” tambah Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Ajakan untuk berpartisipasi dalam ST2023 juga disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono kepada para nelayan dan pembudidaya ikan di seluruh Indonesia.
“Mari kita sukseskan ST2023, mendata nelayan dan pembudidaya ikan untuk kedaulatan pangan serta kesejahteraan bagi para nelayan dan pembudidaya ikan,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pun turut menyatakan dukungannya serta mengapresiasi kerja keras dari BPS selaku penyelenggara ST2023.
“Atas nama Kemendagri saya mendukung pelaksanaan kegiatan ST2023 ini karena dapat menjadi basis referensi utama dan saya juga mengimbau kepada seluruh kepala daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga ke pedesaan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.
“Semoga kegiatan ST2023 ini diberikan kelancaran, sehingga data yang didapatkan ini lebih akurat untuk kepentingan perencanaan pembangunan ke depannya,” ujar Tito.
Sebagai informasi, sebanyak 196.000 petugas di seluruh Indonesia telah dikerahkan BPS untuk mendata para pelaku usaha pertanian di ST2023. Para pelaku usaha pertanian diharapkan untuk menerima petugas lapangan dan memberikan jawaban yang benar dan sejujur-jujurnya.
Nantinya, hasil pendataan ST2023 akan menghasilkan Data Pokok Pertanian Nasional, data Petani Gurem, data Indikator SDGs pertanian, small scale food producer (petani skala kecil) sesuai dengan standar FAO, serta data Geospasial Statistik Pertanian.
Informasi lebih lanjut mengenai ST2023 dapat diakses langsung pada laman resmi ST2023 di sensus.bps.go.id/st2023 atau dapat langsung mengunjungi BPS Provinsi/Kabupaten/Kota di masing-masing wilayah setempat pada jam pelayanan.
Selain itu, para pelaku usaha pertanian juga dapat menghubungi call center ST2023 di nomor telepon 0800-1-57-2023 dan 0800-1-50-3350 (bebas pulsa) yang beroperasi pada pukul 08.00 – 16.00 WIB waktu setempat.
Sumber: Tribunnews.com
Editor : bayu